Rabu, 10 November 2010

DIKIRA BENCANA ALAM TAK ADA HUBUNGAN DENGAN PRILAKU MANUSIA

Masih ada juga yang menganggap bahwa bencana seperti Tsunami Mentawai dan erupsi Merapi yang terjadi beruntun sekarang ini murni fenomena alam, siklus alam, pergerakan alam atau apalah sebutan lainnya, tidak ada hubungannya dengan manusia perilaku manusia.
So, siapa yg membabat hutan tanpa menanam kembali, menambang tanpa mereklamasi, menyedot sonder takaran, angkasa penuh polusi, sehingga salah satu akibatnya lapisan ozonpun bolong
Demi hidup, segala cara dihalalkan, sedikit peringatan tak mempan, malah kian membabi buta hingga keseimbanganpun goyah...

 

Setumpuk bukti sejarah kaum yg diazab, segunung fakta science tentang hukum sebab-akibat dari yang telah diperbuat tak cukup membuka mata hati dan fikiran untuk bersegera meyakini lalu bertobat dan berbuat nyata memperbaiki.
Pertanyaan terlebih nyata lagi, kenapa ...kini gejolak alam itu seakan berpusar terus-menerus hanya disekeliling kita?

Satu mikro kosmik rusak, lalu bertemu dan berkumpul dengan mikro2 lainnya yang juga rusak, dan kerusakan kian meluas...hingga menjadi kekuatan perusak yang mulai mengganggu stabilitas makro kosmos...itu sudah terbukti dan "masih" sporadis satu demi satu.. namun sinyal menuju masif sudah pula terpampang cukup jelas.

Sebuah pertanyaan lagi, siapa yang kuasa menolong untuk menghentikan, untuk membatalkan atau sekedar untuk menunda?
Jawabannya sesungguhnya sejak lama nyata ada diujung lidah, satu2nya!.

Duhai apalah guna perenungan ini, sementara diri ini tiada daya.... dan alampun mungkin sudah terlanjur mendekati titik nadir kemuakannya.

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar