Rabu, 10 November 2010

KEPADA KITA (Serial Refleksi 65 Th HUT RI)


Pintar dan bodoh
keduanya kata sifat
sebagiannya cerminan dasar intelektualitas
sebagian lainnya kesempatan mengolah otaknya
kebaikan atau kerusakan tak terlalu bergantung kepadanya

Cerdas dan dungu
keduanya perwujudan sikap dan perbuatan
cerdas tidak musti pintar dan dungu belum tentu bodoh
keduanya meliputi sikap intelektual, emosional dan spiritual
dampak kebaikan atau kerusakan dipengaruhi olehnya.

Jujur dan dusta
keduanya wujud sifat dan sikap
mewakili kebenaran dan kebatilan
dan perbuatan keduanya berdampak masing-masing
kian besar dan kuatnya akan kian besar dan luas pula
seluruh kebaikan atau kerusakan berpangkal darinya.

Pintar, cerdas dan jujur jika dimiliki
bangsa ini akan bangun dan termangu
lalu tersadar kemudian merubah diri
bertindak nyata untuk kebaikan kembali. (amiiiin…)

Tetapi jika berkepanjangan dalam kebodohannya
larut bahkan cuek dengan kedunguannya
dan tak mau menghentikan kebiasaan dustanya
tak mustahil Sang Penentu menimpakan laknatNya.

Dan jika sudah dicengkeram laknat
maka lembaran-lembaran kisah hitam
yang masih terus ditulis sampai detik ini
bukan apa-apanya! (na’udzubillaah..)

- Tenggarong, 16 Juli 2010 -

Tidak ada komentar:

Posting Komentar