Kamis, 18 November 2010

GAYUS BERAKSI LAGI

- Pindahan dari FB Wong Embi Yen -

Pernyataan bang Buyung di MetroTV punya bbrpa dimensi al :
* Pasang badan
* Pengakuan : - Gayus bersalah
                           - Banyak yg terlibat
* Tekad tetap satunya kata dan perbuatan, membongkar mafia hukum dan   perpajakan.

* Manfaat :
   - Mmperbaiki nama korps advokat
   - Pmbelajaran bg masyarakat
   - Mmpertahankan “harapan” bg tegaknya hukum di negara ini.
 

Lanjutkan bang!.



19 jam yang lalu · ·


    • Wong Embi Yen  
      Yg menarik, cermatan pada satu persatunya, bisa membuka banyak tabir gelap dan abu2 yg menyelimuti tubuh kehidupan dinegri ini. Tapi hari-hari kedepan ini sekali lagi sikapi saja dgn relaks, sbb kita akan disuguhi kejadian tragis-ironis bangBuyung dan akrobat politik yg luar biasa memuakkan, tp tokh kita sdh trbiasa he he...klu ga mau melihat memang mungkin lebih baik, krn memang ga ada manfaat nyata bagi perbaikan negri ini, pen!

    • Didik Ketutnugroho hidup Indonesia...... MERDEKA!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!

    • Wong Embi Yen
      ‎* Pasang badan, sdh mnjadi jamak-lumrah, jaman skr ini orng yg berkata lugas ssuai hatinya tp meyangkut orang lain wlu dgn niat memperbaiki spy keburukan tdk kian menjadi, malah hrs berhadapan dgn ancaman, intimidasi bhkan smpai tindakan f...isik. Bang Buyung sdh membuka borok bbrapa orng termasuk institusi tertentu yg dinilai tidak mampu.

      * Bang Buyung mau tetap mmbela Gayus dlm posisi ingin menempatkan persoalan sesuai kenyataan yg terjadi, bkn skdar cari bayaran dan utk "membebaskan/meringankan kasus kejahatan Gayus, ttpi utk membongkar inti kasus dgn sebarannya trmasuk siapa saja yg terlibat bersalah dan mengambil keuntungan dgn menipu negara (korupsi, kolusi dan manipulasi), seluruhnya!.

      Bayangkan saja, mereka yg terlibat adl wajib pajak raksasa dan sdh berlangsung brapa lama? bertahun-tahun!. makanya siapapun yg pingin mengorbit jadi menteri keuangan atau perdagangan atau mentri2 perekonomian manapun lewat jalur dirjen pajak, pasti sang dirjen itu bisaaa aja mencapai target pemasukan pajak yg diembankan kpdnya he he...lha wong karek tekan sana tekan sini trmasuk menarget anak-buahnya, shg sistim disitu berantakan dan mudah dipakai bermain-main. sungguh memang tinggal manusia2nya, mau bener apa mau rusak (dan rusak ini seakan baiiiik saja krna memahami agama yg dianutnyapun salah, menyuap malaikat pencatat dan seakan melihat tuhan kerjaannya tidur kaleee). Bab iki yen dibahas..entek amek kurang golek merga kabeh ya wis ngglethek kemleler neng ngarep mata, wis membudaya!

      * Tekad satunya kata dgn perbuatan, gampang diucap tp halaah mana bukti nyatanya..sdh dmikian langka. tapi bangBuyung agaknya sdh sampai titik nadir kemuakannya jadi jiwanya terpanggil, ya smga ga malah jadi tumbal, ga pa2 bang, mencari sejarah nama baik buat kebanggan dan teladan anak-cucu. Anak-cucuku pun akan menganggap teman pada anak-cucu abang, kita faham belaka perputaran kehidupan ini he he he...

      * Manfaat memperbaiki nama / citra korps advocat atau lawyer atau pembela hukum. Ya, image masyarakat luas saat ini kpd korps berlabel hukum itu sdh sdmikian buruknya kan? sdh mnjadi rahasia umum, artinya jane di-tutup2i keburukannya tp terlanjur smua orang tahu belaka.

      * Manfaat pembelajaran bagi masyarakat banyak (yg belum faham tupoksi advocat) yg bukan sekedar profesi pencari nafkah dgn mencarikan kemenangan bagi kliennya yg berkasus hukum, wlu terbukti salah bisa ringan hukumannya bhkan ada yg bebas murni, shg anekdot maling ayam dihukum gantung koruptor raksasa BLBI bebas merdeka tetap eksis jadi raja bisnis dan pengatur kinerja pejabat negara, hukum hanya berlaku bagi wong cilik, dst dst (dgn memelintir dan mencari celah-celah hukum dgn beribu dalih dan berbekal kemampuan berkilah, adu mulut sampai diskusi kebo!!!)

      Artinya, bang Buyung mengembalikan fungsi advocat sbgmna mustinya, sbg korps jajaran penegak hukum, yg mengarahkan kasus hukum yg dihadapi berjalan tanpa merugikan siapapun, klien yg harus dihukum maksimal 10 th tdk keliru jadi 12 th, karena dia yg juga melek hukum. Adu argumentasi diskusi kebenaran hukum yg musti ditegakkan, mencari utk menemukan dan mendudukkan proporsi hukum yg semestinya jg berazaskan keadilan dan kemanusiaan! ta?

      * Manfaat mempertahankan "harapan" tegaknya hukum di negri kita ini, yg sdh patah-arang, sdh nyaris punah, dan berganti hukum rimba. yg ini ga usah dibahas juga, krn hampir smua mnjadi gampang emosi, mengedepankan amuknya, tp yg tdk sdg berkasus mencibir bibir, dan sbagian lainnya cuma bisa mengelus dada...tak berdaya, pasrah dan kemudian sikapnya masa bodoh! ta?
      Jika negeri ini tetap mau eksis sampai akhir zaman, ya mau ga mau harus tetap punya "harapan", harapan hukum sbg panglima bkn hukum dibawah telapak kaki penegak hukum dan kaum berkuasa (jabatan, harta dan koneksitas).

      Nangis beb, jika mengingat stempel diri, lembaran merah-putih, burung garuda, naskah proklamasi dan uud 45, yg dgn tegas menyatakan cita2 Kedaulatan, Keadilan dan Kemakmuran, bagi seluruh Rakyat Indonesia dan NKRI !!!.

      ya masDidik, semoga hidupnya Indonesia kedepan tetap dan benar2 dalam kebaikan sesuai cita2nya yang...dalam roh Merdeka!!!!.

 - Tenggarong, 19 Nopember 2010 -

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar