Selasa, 02 November 2010

PENGADILAN AGUNG

                                                              - Wong Embi Yen -

Bila saatnya tiba
terompet pertama memekak telinga**
tanda seluruh perjalanan sampai muara
serentak semesta hancur luluh leleh lantak
setelahnya tak ada lagi lalu-lalang lintang-pukang
hiru-kpikuk rebut-ducung silang-tunjang
sagung suwung awang uwung liwang liwung
segala diam
segala pasrah
panggung sandiwara selesai sudah

Innalillaahi wa inna ilaihi rooji'uun
segala milikNya segala kembali kepadaNya

Kehidupan berganti
semua berkumpul diatas ara ara kerontang
maha bentang matahari sejangkauan
disanalah
hakim maha hakim membuka data
huruf demi huruf kata demi kata kalimat demi kalimat
lembar demi lembar buku demi buku tak terlewatkan
memutar rekaman gambar demi gambar
tak satupun scene pun tercecer
tak sejumput ketlisut tak serambut luput
nilai demi nilai

Keadilan maha adil
kebijakan maha arif
pedang maha tajam
ketajaman maha sembilu
ketepatan maha akurat
kepastian tak tertawar tak terelakkan
kewengan maha tak terlawan
memutuskan
perjalanan abadi setiap insan
satu dari dua pilihan
jerit jlerit merit maha sesal
atau keindahan maha syukur

Wa kaana amrullaahi mafnguulaa
dan ketetapan Alloh pasti berlaku
                                                                 
                                                                 Solo, 28 Juli 1986
                                                                  (Puisi lama silam)

** Maka apabila sangkakala ditiup sekali tiup,
     dan diangkatlah bumi dan gunung-gunung lalu dibenturkan keduanya sekali bentur,
     maka pada hari itu terjadilah kiamat,
     dan terbelahlah langit, karena pada hari itu langitmenjadi lemah.
     dan malaikat-malaikat berada dipenjuru-penjuru langit, dan pada hari itu delapan
     malaikat menjunjung Arsy Tuhanmu diatas (kepala) mereka.
     Pada hari itu kamu dihadapkan (kepada Tuhanmu), tiada sesuatupun
     yang tersembunyi (bagi Alloh). (Al-Qur'an surat Al-Haqqah)
     Apabila bumi diguncangkan dengan guncangannya (yang dahsyat),dan bumi
     mengeluarkakan beban-beban berat (yang dikandung)nya
     (Al-Qur'an surat Al-Zalzalah).
     Pada hari itu manusia seperti anai-anai yang bertebaran,dan gunung-gunung seperti
     bulu yg dihambur-hamburkan. (Al-Qur'an  surat Al-Qaari'ah).

                                                                    - 12 Agustus 2010 -

· · Bagikan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar